20121011

(Fanfic) Lethal- chap 1


Title : Lethal (chap 1)
Author: Azure Icesky
Length: Chaptered
Genre : Fantasy, Thriller
Rating : PG-15 





Drapp!! Drapp!! Drapp!!

            Aku berlari kencang mendaki bukit berselimut salju dengan nafas terengah. Entah karena terlalu lelah atau karena air mata, pandanganku perlahan-lahan mulai mengabur. Hutan pinus di depan sana terlihat begitu jauh, terlalu jauh untuk digapai di tengah badai salju yang luar biasa ini. Sial! Tenagaku mulai habis, tapi aku tidak boleh berhenti berlari.

          “KRIS!! HENTIKAN!!!”, suara itu terdengar nyaring merambati seluruh penjuru bukit, membuatku bergidik.

           Kini setelah aku mencapai hutan pinus, aku membungkuk dan menumpukan tangan di lutut sembari mengatur nafas. Kusandarkan punggungku di pohon itu, lalu mendongak. Gelap. Langi itu gelap. Dan di bawah kegelapan ini, apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah nantinya seseorang menemukan kami?


                Sepertinya...

    Sepertinya setahun lalu semuanya tidak seperti ini...


                “Halo, aku Zhang Yixing”, kalimat itu begitu sering kuucapkan pada hari-hari pertama aku pindah ke sini. Teman-teman baru menyambutku dengan cukup baik, dan kurasa tidak ada kearoganan tercermin di balik keeksklusifan mereka. Sekarang, biar kucoba mengingat nama mereka satu per satu. Yang kulitnya agak gelap itu Jongin. Yang kulitnya sangat putih itu Kyungsoo. Yang matanya sangat sipit itu Baekhyun. Lalu...ah, yang suka tertawa itu Chanyeol. Orang-orang menjulukinya Happy Virus dan aku setuju dengan hal itu. Selain itu, ada juga Junmyeon, Jongdae, Minseok, Sehun, dan...oh, benar, aku hampir lupa menyebutkan ada 3 orang berkebangsaan China di sini selain aku. Xi Luhan, Hwang Zhitao, dan Wu Yifan.

                Bagiku yang seorang pelupa, bisa mengingat semua nama itu dalam satu hari adalah pencapaian yang luar biasa.

                Ini adalah Seoul Arts University, sebuah universitas eksklusif yang menampung orang-orang seperti kami—orang-orang yang menyukai bidang seni, terutama musik. Selain gedungnya yang cukup luas, universitas ini juga menyediakan dorm untuk para mahasiswanya, terutama seperti seorang mahasiswa pertukaran pelajar sepertiku. Setiap kamar dalam dorm tersebut dihuni empat orang, dan tidak akan ada kamar khusus untuk mahasiswa asing. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa asing dan dalam negeri. Jadi di sinilah aku sekarang, terjebak dalam satu kamar bersama Luhan, Baekhyun, dan Jongin.

                “Yixing! Yixing!”, seseorang mengguncang-guncang bahuku hingga aku terbangun. Hal pertama yang kulihat adalah mata sipit Baekhyun yang lucu. “Kau mau makan? Ayo kita ke cafe”.

                Aku terduduk, lalu mengucek rambutku sambil menguap. Jam berapa sekarang? Jam 7 malam. Aku telah tidur terlalu lama.

                “Ya, tunggu sebentar. Aku mandi dulu”, aku baru saja beranjak ketika tangan Baekhyun tiba-tiba menghadangku.

                “Mandi nanti saja. Luhan dan yang lain sudah menunggu di bawah”.

                “Tapi...”.

                “Sudahlah, cuci muka saja sudah cukup”.
\
                Aku tertawa renyah. “Oke, baiklah kalau begitu”.

                Malam itu kami berdua belas pergi makan ke cafe, da bagiku, itu adalah momen yang sangat berharga karena itu adalah langkah awal aku mengenal mereka. Selanjutnya aku tahu bahwa sifat Luhan dan Baekhyun tidak sekekanakan wajahnya. Aku tahu bahwa Jongin yang sering terlihat arogan itu sebenarnya sangat pendiam. Ia suka menonton film dewasa dengan Sehun dan membicarakan hal yang mereka lihat sambil bercanda.  Aku juga tahu bahwa Chanyeol dan Su-Ho sangat suka clubbing. Toleransi alkohol mereka berdua sangat tinggi.

                “Apa menurutmu suatu hari nanti kita bisa debut?”, Minseok membuka pembicaraan dengan nada skeptis. Satu hal yang perlu kau ketahui adalah bahwa mereka semua telah menjadi trainee sebuah perusahaan entertainment bernama SM. Dan ketika mereka membicarakan hal itu, aku mulai merasa iri. Ya, aku ingin seperti mereka. Memilikki harapan untuk debut dan memberikan yang terbaik untuk penggemar.

                Mungkin, suatu hari nanti, aku harus mencoba...

          "Tentu saja bisa. Apa kau tidak tahu perusahaan telah berencana mendebutkan satu grup? Ini kesempatan emas kita”, ucap Luhan menggebu. Jika dibandingkan dengan Junmyeon atau Kris—nama panggilan Yifan-- yang telah ditrainee sejak SMA, maka umur trainee Luhan belumlah seberapa.

            “Yixing, kau tidak mau mencoba? Bukankah kau punya bakat dalam dance?”, Chanyeol menatapku dengan mata bulatnya, dan itu membuat tawaku terselip.

                “Mungkin tidak sebagus kalian”, ucapku tidak percaya diri.

             Tapi aku salah. Rupanya kemampuan danceku jauh lebih baik dari yang kuduga—dan semua orang duga. Beberapa minggu setelah self performance itu, SM merekrutku untuk menjadi trainee. Tentu saja aku sangat senang. Satu jalan emas telah terbuka.

                Selanjutnya, aku berharap kami bisa debut bersama-sama, berdua belas.

                Tapi tentu saja perjalanannya masih sangat panjang.

                Hari debut itu,...kapan datangnya?

_________________________________________________________________________________

                “Yixing! Ini...milikmu?”, mata Luhan membulat ketika ia tanpa sengaja menemukan kertasku di dalam laci. Aku terkejut setengah mati. Kadang keusilan Luhan bisa membuat orang lain berada kesulitan.

                Aku segera merebut kertas itu dari tangannya, lalu meremasnya hingga membentuk gumpalan. Aku tidak berani menatap Luhan secara langsung karena aku benci dengan tatapan yang mungkin akan aku dapat. Kutarik nafas dalam-dalam sebelum memaksakan sepatah dua patah kata untuk keluar.

                “Tolong...tutup mulutmu soal hal ini”.


_________________________________________________________________________________



TO BE CONTINUED!!
PLEASE LEAVE A COMMENT AFTER READING IT. DON'T BE A SILENT READER. THANK YOU~ :)
oh ya, maaf karena belum sempet bikin posternya. Poster menyusul >.<v

No comments:

Post a Comment