20120618

(Fanfic) Tell Me Goodbye


Title : Tell Me Goodbye
Author: theazuresnow
Length: Songfic (using Big Bang’s Tell Me Goodbye)
Rate    : PG-13
Genre: Romance, Angst, Family
Casts: SHINee Minho, F(x) Krystal/Jung Soo Jung, Karam D-NA.



[Tell Me Goodbye]

Girl I swear kimi no koto wo ichibyou demo kanashi masenai yakusoku, mamoru tame ni wa mo obore shita. Erabu michi wa nai kara.

Aku duduk lemah di teras rumah, tepat di depan pintu. Tak kupedulikan hujan deras yang mengguyur tubuhku malam ini. Tak kupedulikan juga hawa dingin dari perpaduan angin dan hujan yang mulai menyerang tubuhku.

Soo-Jung, aku mencintaimu. Tidakkah itu cukup untukmu? Mengapa kau harus berlaku seperti ini padaku? Aku sungguh tak ingin melukaimu hanya untuk melindungimu dari keinginan orang tua yang menjodohkan kita. Aku tahu, hubungan kita ini terjadi semata-mata karena perjanjian orang tua kita. Tapi tidakkah kau tahu bahwa jauh sebelum semua ini terjadi, aku telah mencintaimu? Tidakkah kau tahu itu?



Baby aishita bundake kizutsukete shimau. And I’ve got nothing, nothing to say.

Memikirkanmu membuatku teringat pada hari itu…Sungguh, aku masih ingat hari itu. Saat itu, aku mengajakmu jalan-jalan di kota Seoul yang indah, sekedar menikmati malam di taman air mancur.

Soo Jung-ah, kau lapar?”.
“Tidak. Tadi aku sudah makan malam”, jawabmu sambil tersenyum. Sungguh senyum yang manis. Entah sudah berapa tahun lamanya sejak aku mengenalmu saat SMP dulu, tapi senyum itu tidak pernah berubah. Selalu memancarkan kecantikan pribadi pemiliknya.

“Kalau begitu, kau mau minum?”, tawarku.
“Iya, baiklah. Ayo kita cari minum”. Kau dan aku pun beranjak dari tempat duduk. Aku mencoba menggandeng tanganmu, namun pelan-pelan kau melepasnya. Kenapa? Apakah karena hubungan kita ini terjadi karena sebuah perjodohan, sehingga kau tidak bisa melihat usahaku untuk meraih hatimu? Benarkah begitu?

Ketika kau dan aku baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba kau berhenti. Kau memandang kosong ke seberang jalan, tepat pada sesosok lelaki yang tengah berjalan cepat sambil merapatkan jaketnya itu. Karam, mantan kekasihmu…laki-laki yang sampai sekarang masih kau cintai.

Saat itu aku baru menyadari, betapa kau masih mencintainya, terlihat dari pandangan matamu yang terus mengikutinya sampai ia menghilang di belokan jalan. Dan aku yakin, saat itu, ada luka yang yang melebar di hati kita masing-masing. Luka yang selama ini berusaha kita tutupi.

Lukaku dan lukamu mungkin berbeda. Lukaku adalah karena telah terlalu lama memendam perasaan cinta ini padamu. Aku bahkan sudah lupa sejak kapan mulai mencintaimu. Namun sayang, aku mendapatkanmu dalam situasi yang sama sekali tidak kuharapkan. Situasi dimana kita terjebak dalam sebuah perjodohan bodoh berlatar belakang bisnis. Aku bahkan belum pernah menyatakan cinta ini padamu.

Sedangkan lukamu? Kau memang tidak pernah menceritakannya padaku, tapi aku bisa menebaknya. Hatimu masih bertaut pada laki-laki bernama Karam itu. Dialah cintamu yang sesungguhnya. Dan kini, kau terpaksa meninggalkannya karena perjodohan ini.


Tell me goodbye, tell me goodbye, dakishimeta te wo.. 

Hujan semakin deras mengguyur tubuh ini, sementara malam pun sudah semakin larut. Udara dingin membuatku merindukanmu. Aku merindukanmu, Jung Soo Jung. Aku merindukan pelukanmu.

Tiba-tiba aku teringat sebuah momen indah denganmu, membuat senyum kecilku tanpa sadar mengembang.

~~~Saat itu…
“Kau kenapa? Murung begitu”, tanyamu saat melihatku murung.
“Aku lelah”, jawabku singkat. Tanpa bertanya lebih banyak lagi, kau bisa menangkap maksud perkataanku.
“Jangan begitu. Manusia memang harus menjalani macam-macam hal dalam hidupnya. Masalah dengan temanmu itu tidak usah dipikirkan”, ucapmu menghiburku. Waktu itu aku memang sedang punya masalah dengan seorang teman kuliahku. Bukan masalah besar. Hanya saja, itu mengganggu pikiranku.
“Tapi aku lelah”.
“Minho-ah”--- kau memanggilku. Namun begitu aku menoleh, kau langsung memelukku, mendekapku di antara lengan-lengan kecilmu. Pelukanmu saat itu membuatku merasa jauh lebih tenang…


Tell me goodbye, tell me goodbye. Hanasou, boku wo wasureru koto ni jiyuu ni naru nara Baby.

Soo Jung-ah…
Kini aku sadar, pelukanmu saat itu hanya sebatas pelukan seorang sahabat. Yah, meskipun saat itu kita sudah dijodohkan, tapi aku tahu kau lebih menganggapku sebagai sahabatmu. Hanya seorang sahabat saja…

Soo Jung-ah, entah bagaimana hatiku ini yakin sekali bahwa selamanya, hatimu tidak akan terbuka untukku. Kau terus mengganggapku sebagai sahabat saja. Dan di dalam hatimu, selamanya hanya akan ada dia. Hanya ada Karam...

Tidak. Itu tidak salah. Kau memang mencintainya. Dan kehadirankulah yang mengganggu cinta kalian.

Soo Jung-ah, ini sungguh berat bagiku. Namun jika melepasmu dapat membuat cinta kalian bersatu kembali, maka aku akan melepasmu…


Girl you know kimi ga egao wo naku shitaku hodo, boku wa jibun mo semeru yo

Ya, ya…aku akan melepasmu. Aku sungguh takut seandainya kau tidak bisa tersenyum lagi seperti biasanya. Aku tidak akan berhenti menyalahkan diriku sendiri jika itu sampai terjadi.


Nego sameru kotoba mo hikari sae mo, nanimokamo miushinau.

“Minho-ah, kau tahu bukan, aku masih mencintainya?”, kata-katamu kemarin malam tiba-tiba terlintas di benakku, menusuk otakku. Mendengar pertanyaanmu padaku, aku hanya bisa mengangguk kecil. Hatiku terasa begitu pilu.

“Minho-ah, aku tidak bisa meninggalkannya. Sekuat apapun aku menutupi, perasaan ini terus saja mendobrak hatiku. Sakit sekali”, kau mengatakannya dengan berlinang air mata. Andai saja kau tahu, saat itu hatiku tak kalah sakitnya denganmu.

“Sampai kapan kita akan terus begini? Kau sendiri juga punya gadis yang kau cintai bukan? Bagaimana rasanya meninggalkannya dan terlibat perjodohan seperti ini?”, ucapmu di tengah isakan dan uraian air mata.

Aku hanya bisa menghela nafas berat. Soo Jung-ah, andai kau tahu bahwa gadis yang kucintai itu adalah dirimu…

“Minho-ah, bicaralah. Apa yang harus kulakukan sekarang??!”.


Baby kono kuchibiru ga hanareta shunkan ni, I’ll never find better, better than you.

“Ssst”, kutempelkan jari telunjukku pada bibirmu. “Pergilah dengannya. Aku tahu kau sangat mencintai Karam. Perjodohan ini lupakan saja. Kita punya jalan masing-masing bukan?”, ucapku sembari tersenyum, meskipun sebenarnya hatiku terasa sangat sakit.

Kulepas telunjukku dari bibirmu, kemudian menggantinya dengan bibirku. Aku tahu kau terkejut saat itu.

“Maaf ya, aku menciummu. Tapi bagaimana pun juga kau harus tahu, bahwa gadis yang selalu kucintai itu adalah dirimu, Jung Soo Jung”.

“Minho-ah?”, kau membelalakkan mata, tak percaya.

Aku hanya tersenyum pahit.”Tak apa, pergilah dengannya”.
Saat itu, kupandangi setiap lekuk wajahmu. Mungkin setelah ini, aku tidak akan menemukan gadis yang lebih baik darimu.


Kore ijou wa I can’t take it. Sono namida don’t cry for me. Kimi no tame never look back again.

“GomawoMinho-ah”, kau tiba-tiba menghambur ke pelukanku dengan air mata yang mengalir deras serta senyum bahagia.

Kau tahu Soo Jung-ah? Bisa memelukmu yang seperti itu membuatku merasa tenang, merasa damai. Sungguh, aku sangat lega. Aku tidak akan menyesali keputusan yang kubuat. Karena bagiku, melihat orang yang kucintai bahagia dengan cintanya adalah lebih menyenangkan, dibandingkan bisa bersamanya namun ia tak bisa bahagia denganku.

Tersadar dari semua kenangan tadi, aku pun tersenyum puas. Hatiku memang masih sakit, namun akan lebih sakit lagi jika aku harus melihatmu sakit, Soo Jung-ah…

Mendongakkan kepala, kupandangi tetesan hujan yang terus jatuh dari langit hitam. Hari ini, mulai detik ini, aku tidak akan menengok ke belakang lagi. Aku akan melepaskan segala yang telah terjadi dan memulai hidupku yang baru.


********************************FIN***********************************

A/N: Aneh yah?hehehe, mianhae^^v
Please don’t be a silent reader. Kasih komen, kritik dan sebagainya bagi yang sudah baca. Wajib.(Hargailah seorang author yang sudah susah payah bikin ff).
Gomawo..:)

No comments:

Post a Comment