Title : Eight Years of Nothing
Casts : Lee Joon, Yoona, Kris
Author : azureicesky
Length : Drabble
Rating : G
Yoona telah menetapkan pilihannya. Ia meninggalkanku, dan
memilih pemuda itu. Kris...Ia tak ubahnya seorang pangeran di kota kami.
Seorang CEO muda dari sebuah perusahaan multinasional. Satu-satunya calon
pewaris dari tuan direktur yang terhormat. Segala tentangnya jauh lebih baik
dariku.
Sekarang aku merasa dicundangi oleh Yoona. Ia yang memulai
semuanya, dan kini, ia juga yang mengakhirinya. Seolah 8 tahun kebersamaan kami
hanya serpihan debu belaka. Melihat mereka berdua seperti itu membuat hatiku
mengerut. Kepedihan itu terasa, tapi aku menolak untuk mengakuinya. Aku merasa
seperti pengecut, tapi aku menolak disebut pengecut. Aku hanya baru saja
dicampakan oleh gadis yang telah 8 tahun memintaku menemaninya. Itu saja.
“Lee Joon!”, suara Yoona sontak membuyarkan lamunanku. Aku
terkejut ia mengetahui keberadaanku, sementara aku sedari tadi
sembunyi-sembunyi untuk mengamatinya.
Aku menoleh padanya. Gadis itu menggelayut manja di lengan Kris.
Aku tersenyum. Hanya sebuah sopan santun.
“Apa yang kau lakukan di sini? Kupikir kau sudah pindah ke
Texas”, ucapnya santai. Tidak ada perasaan bersalah atau sungkan tersirat dalam
nada bicaranya.
“Ya, aku baru akan berangkat besok. Apa yang kalian lakukan
di sini?”.
“Kami sedang berkeliling mencari gaun pengantin, Lee Joon-ssi”,
ucap Kris, membuatku seolah tersambar petir di musim gugur yang indah ini. Gaun
pengantin?
“Kalian akan menikah?”.
Yoona mengangguk. Ia tersenyum sangat...sangat senang,
kemudian menatap Kris dan mencium pipi pemuda itu. “Ya, 2 minggu lagi. Kau
harus datang ya?”.
Nafasku tercekat. Lidahku terasa kelu, tapi aku harus
menjawab pertanyaan Yoona demi harga diriku. Aku tidak boleh kelihatan sedih di
depan mereka bukan?
Mereka...yang telah menemukan kebahagiaan...
Mereka yang akan mengucap janji suci sehidup semati...
Mereka...Kris dan Yoona...
Bukan aku dan Yoona.
“Err, yah...kita lihat saja nanti. Aku juga tidak tahu kapan
pastinya aku bisa kembali ke Korea”.
Kris menganggukkan kepala. “Aku akan sangat berterima kasih
kalau kau bisa datang, Lee Joon-ssi. Kau adalah sahabat terbaik Yoona”.
Aku meringis mendengar ucapan Kris. Sahabat terbaik Yoona?
Itukah yang yoona katakan? Bagaimana dengan janji untuk menikah yang Yoona
tuntut dariku 8 tahun lalu? Bagaimana dengan kata “saranghae” yang seringkali kami
ucapkan satu sama lain? Candaan kah? Naskah drama kah?
“Baiklah Lee Joon-ah, kami akan lanjut berkeliling dulu.
Sampai jumpa”, Yoona melambaikan tangannya padaku, lalu pergi begitu saja. Aku
hanya bisa menatap punggung dua insan itu menjauh, lalu hilang ditelan
kerumunan.
Tubuhku membeku di tempat. Aku terdiam, sendirian, membiarkan
rasa sakit itu menjalar dari hati ke seluruh tubuhku secara perlahan-lahan. Jantungku
berdegup cepat menahan amarah yang seketika membludak.
DASAR BRENGSEK KAU, IM YOONA!!
No comments:
Post a Comment