Title : Tell Me Goodbye
Author:
theazuresnow
Length:
Songfic (using Big Bang’s Tell Me Goodbye)
Rate : PG-13
Genre:
Romance, Angst, Family
Casts:
SHINee Minho, F(x) Krystal/Jung Soo Jung, Karam D-NA.
[Tell
Me Goodbye]
Girl
I swear kimi no koto wo ichibyou demo kanashi masenai yakusoku, mamoru tame ni
wa mo obore shita. Erabu michi wa nai kara.
Aku duduk lemah di teras rumah, tepat di
depan pintu. Tak kupedulikan hujan deras yang mengguyur tubuhku malam ini. Tak
kupedulikan juga hawa dingin dari perpaduan angin dan hujan yang mulai
menyerang tubuhku.
Soo-Jung, aku mencintaimu. Tidakkah itu cukup untukmu? Mengapa kau harus
berlaku seperti ini padaku? Aku sungguh tak ingin melukaimu hanya untuk
melindungimu dari keinginan orang tua yang menjodohkan kita. Aku tahu, hubungan
kita ini terjadi semata-mata karena perjanjian orang tua kita. Tapi tidakkah
kau tahu bahwa jauh sebelum semua ini terjadi, aku telah mencintaimu? Tidakkah
kau tahu itu?
Baby
aishita bundake kizutsukete shimau. And I’ve got nothing, nothing to say.
Memikirkanmu membuatku teringat pada hari
itu…Sungguh, aku masih ingat hari itu. Saat itu, aku mengajakmu jalan-jalan di kota Seoul
yang indah, sekedar menikmati malam di taman air mancur.
“Soo Jung-ah, kau lapar?”.
“Tidak. Tadi aku sudah makan malam”, jawabmu
sambil tersenyum. Sungguh senyum yang manis. Entah sudah berapa tahun lamanya
sejak aku mengenalmu saat SMP dulu, tapi senyum itu tidak pernah berubah.
Selalu memancarkan kecantikan pribadi pemiliknya.
“Kalau begitu, kau mau minum?”, tawarku.
“Iya, baiklah. Ayo kita cari minum”. Kau dan
aku pun beranjak dari tempat duduk. Aku mencoba menggandeng tanganmu, namun pelan-pelan
kau melepasnya. Kenapa? Apakah karena hubungan kita ini terjadi karena sebuah
perjodohan, sehingga kau tidak bisa melihat usahaku untuk meraih hatimu?
Benarkah begitu?
Ketika kau dan aku baru berjalan beberapa
langkah, tiba-tiba kau berhenti. Kau memandang kosong ke seberang jalan, tepat
pada sesosok lelaki yang tengah berjalan cepat sambil merapatkan jaketnya itu.
Karam, mantan kekasihmu…laki-laki yang sampai sekarang masih kau cintai.
Saat itu aku baru menyadari, betapa kau
masih mencintainya, terlihat dari pandangan matamu yang terus mengikutinya
sampai ia menghilang di belokan jalan. Dan aku yakin, saat itu, ada luka yang yang
melebar di hati kita masing-masing. Luka yang selama ini berusaha kita tutupi.
Lukaku dan lukamu mungkin berbeda. Lukaku
adalah karena telah terlalu lama memendam perasaan cinta ini padamu. Aku bahkan
sudah lupa sejak kapan mulai mencintaimu. Namun sayang, aku mendapatkanmu dalam
situasi yang sama sekali tidak kuharapkan. Situasi dimana kita terjebak dalam
sebuah perjodohan bodoh berlatar belakang bisnis. Aku bahkan belum pernah
menyatakan cinta ini padamu.
Sedangkan lukamu? Kau memang tidak pernah
menceritakannya padaku, tapi aku bisa menebaknya. Hatimu masih
bertaut pada laki-laki bernama Karam itu. Dialah cintamu yang sesungguhnya. Dan
kini, kau terpaksa meninggalkannya karena perjodohan ini.
Tell
me goodbye, tell me goodbye, dakishimeta te wo..
Hujan semakin deras mengguyur tubuh ini, sementara
malam pun sudah semakin larut. Udara dingin membuatku merindukanmu. Aku
merindukanmu, Jung Soo
Jung. Aku merindukan pelukanmu.
Tiba-tiba aku teringat sebuah momen indah
denganmu, membuat senyum kecilku tanpa sadar mengembang.
~~~Saat itu…
“Kau kenapa? Murung begitu”, tanyamu saat
melihatku murung.
“Aku lelah”, jawabku singkat. Tanpa bertanya
lebih banyak lagi, kau bisa menangkap maksud perkataanku.
“Jangan begitu. Manusia memang harus
menjalani macam-macam hal dalam hidupnya. Masalah dengan temanmu itu tidak usah
dipikirkan”, ucapmu menghiburku. Waktu itu aku memang sedang punya masalah
dengan seorang teman kuliahku. Bukan masalah besar. Hanya saja, itu mengganggu
pikiranku.
“Tapi aku lelah”.
“Minho-ah”--- kau memanggilku. Namun begitu
aku menoleh, kau langsung memelukku, mendekapku di antara lengan-lengan kecilmu.
Pelukanmu saat itu membuatku merasa jauh lebih tenang…
Tell
me goodbye, tell me goodbye. Hanasou, boku wo wasureru koto ni jiyuu ni naru
nara Baby.
Soo Jung-ah…
Kini aku sadar, pelukanmu saat itu hanya
sebatas pelukan seorang sahabat. Yah, meskipun saat itu kita sudah dijodohkan,
tapi aku tahu kau lebih menganggapku sebagai sahabatmu. Hanya seorang sahabat
saja…
Soo Jung-ah, entah bagaimana hatiku ini yakin sekali bahwa selamanya, hatimu
tidak akan terbuka untukku. Kau terus mengganggapku sebagai sahabat saja. Dan
di dalam hatimu, selamanya hanya akan ada dia. Hanya ada Karam...
Tidak. Itu tidak salah. Kau memang
mencintainya. Dan kehadirankulah yang mengganggu cinta kalian.
Soo Jung-ah, ini sungguh berat bagiku. Namun jika melepasmu dapat membuat
cinta kalian bersatu kembali, maka aku akan melepasmu…
Girl
you know kimi ga egao wo naku shitaku hodo, boku wa jibun mo semeru yo
Ya, ya…aku akan melepasmu. Aku sungguh takut
seandainya kau tidak bisa tersenyum lagi seperti biasanya. Aku tidak akan
berhenti menyalahkan diriku sendiri jika itu sampai terjadi.
Nego
sameru kotoba mo hikari sae mo, nanimokamo miushinau.
“Minho-ah, kau tahu bukan, aku masih
mencintainya?”, kata-katamu kemarin malam tiba-tiba terlintas di benakku,
menusuk otakku. Mendengar pertanyaanmu padaku, aku hanya bisa mengangguk kecil.
Hatiku terasa begitu pilu.
“Minho-ah, aku tidak bisa meninggalkannya.
Sekuat apapun aku menutupi, perasaan ini terus saja mendobrak hatiku. Sakit
sekali”, kau mengatakannya dengan berlinang air mata. Andai saja kau tahu, saat
itu hatiku tak kalah sakitnya denganmu.
“Sampai kapan kita akan terus begini? Kau
sendiri juga punya gadis yang kau cintai bukan? Bagaimana rasanya
meninggalkannya dan terlibat perjodohan seperti ini?”, ucapmu di tengah isakan dan uraian air
mata.
Aku hanya bisa menghela nafas berat. Soo Jung-ah,
andai kau tahu bahwa gadis yang kucintai itu adalah dirimu…
“Minho-ah, bicaralah. Apa yang harus
kulakukan sekarang??!”.
Baby
kono kuchibiru ga hanareta shunkan ni, I’ll never find better, better than you.
“Ssst”, kutempelkan jari telunjukku pada
bibirmu. “Pergilah dengannya. Aku tahu kau sangat mencintai Karam. Perjodohan
ini lupakan saja. Kita punya jalan masing-masing bukan?”, ucapku sembari
tersenyum, meskipun sebenarnya hatiku terasa sangat sakit.
Kulepas telunjukku dari bibirmu, kemudian menggantinya
dengan bibirku. Aku tahu kau terkejut saat itu.
“Maaf ya, aku menciummu. Tapi bagaimana pun juga
kau harus tahu, bahwa gadis yang selalu kucintai itu adalah dirimu, Jung Soo Jung”.
“Minho-ah?”, kau membelalakkan mata, tak
percaya.
Aku hanya tersenyum pahit.”Tak apa, pergilah
dengannya”.
Saat itu, kupandangi setiap lekuk wajahmu.
Mungkin setelah ini, aku tidak akan menemukan gadis yang lebih baik darimu.
Kore
ijou wa I can’t take it. Sono namida don’t cry for me. Kimi no tame never look
back again.
“Gomawo…Minho-ah”, kau
tiba-tiba menghambur ke pelukanku dengan air mata yang mengalir deras serta
senyum bahagia.
Kau tahu Soo Jung-ah? Bisa
memelukmu yang seperti itu membuatku merasa tenang, merasa damai. Sungguh, aku
sangat lega. Aku tidak akan menyesali keputusan yang kubuat. Karena bagiku,
melihat orang yang kucintai bahagia dengan cintanya adalah lebih menyenangkan,
dibandingkan bisa bersamanya namun ia tak bisa bahagia denganku.
Tersadar dari semua kenangan tadi, aku pun
tersenyum puas. Hatiku memang masih sakit, namun akan lebih sakit lagi jika aku
harus melihatmu sakit, Soo Jung-ah…
Mendongakkan
kepala, kupandangi tetesan hujan yang terus jatuh dari langit hitam. Hari ini,
mulai detik ini, aku tidak akan menengok ke belakang lagi. Aku akan melepaskan
segala yang telah terjadi dan memulai hidupku yang baru.
********************************FIN***********************************
A/N: Aneh yah?hehehe, mianhae^^v
Please don’t be a silent reader. Kasih komen,
kritik dan sebagainya bagi yang sudah baca. Wajib.(Hargailah seorang author
yang sudah susah payah bikin ff).
Gomawo..:)
No comments:
Post a Comment